Sistem Perencanaan, Penganggaran, Pemantauan, dan Analisis Evaluasi Kemiskinan Terpadu (SEPAKAT) yang dikembangkan Bappenas dengan dukungan KOMPAK dan Bank Dunia memiliki berbagai informasi dan data yang bisa digunakan untuk menyusun kebijakan penanggulangan kemiskinan oleh pemerintah daerah dan desa. SEPAKAT adalah sistem berbasis web untuk membantu proses perencanaan, penganggaran, monitoring dan evaluasi dalam rangka penanggulangan kemiskinan secara cepat dan akurat. SEPAKAT menggunakan pendekatan berbasis bukti (evidence based approach) untuk penyusunan kebijakan penanggulangan kemiskinan. Dengan demikian kebijakan penanggulangan kemiskinan disusun oleh pemerintah daerah dan desa berdasarkan data dan analisis yang Holistik Terpadu, Sistematis dan Spasial.

 Pemerintah daerah dan desa yang menggunakan SEPAKAT dapat mengakses data makro dengan mudah tanpa harus menginput dan melakukan verifikasi data. Sumber data yang digunakan oleh SEPAKAT berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) seperti Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Potensi Desa (Podes), Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), serta data dari kementerian seperti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan data Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD).

 SEPAKAT juga sudah berkolaborasi dengan sistem lainnya yang dikelola oleh Kementerian seperti SIPD Kementerian Dalam Negeri, SIKD Kementerian Keuangan, InaRisk BNPB, untuk mengoptimalkan berbagi pakai data yang telah disediakan oleh masing-masing sistem. Dalam penggunaan SEPAKAT, pemerintah daerah pun dapat mengkolaborasikan pemanfaatan hasil analisis SEPAKAT dengan hasil analisis SIMPEL yang dikembangkan oleh Kementerian Dalam Negeri dan TNP2K dalam penyusunan dokumen RPKD (Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah).