Model ini mengubah pendekatan klasik KKN dengan pendekatan baru melalui model Universitas Membangun Desa (UMD) yang bertujuan untuk mengoptimalkan program KKN yang selama ini banyak dilakukan secara parsial, jangka pendek, dan ad-hoc, menjadi kegiatan yang bersifat lintas tahun, berorientasi pada keberlanjutan, inovatif, tematik dan berfokus pada kegiatan yang memiliki dampak maksimal. Model Universitas Membangun Desa menjadi solusi untuk pelaksanaan KKN
Perguruan tinggi di Indonesia diharapkan dapat melayani tiga sarana: pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Konsep yang terakhir ini, dalam konteks tertentu, dilaksanakan dengan melibatkan mahasiswa tingkat akhir melakukan pengabdian masyarakat, yang dikenal dengan istilah Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dengan ribuan perguruan tinggi di Indonesia yang menyelenggarakan program KKN setiap tahunnya, terdapat potensi sumber daya yang sangat besar yang dapat berkontribusi langsung terhadap pembangunan desa yang memerlukan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan untuk memaksimalkan kontribusi dan dampaknya.
Para pemangku kebijakan diharapkan mau dan mampu melihat kegiatan KKN atau kegiatan yang serupa sebagai sebuah aset lokal (existing local resources) dalam membangun desa, bukan sekadar sebagai sebuah kegiatan rutinitas mahasiswa sebelum menjadi sarjana. UMD tidak dirancang sebagai sebuah program, tapi lebih sebagai sebuah pendekatan untuk mendorong kolaborasi berbagai pihak dalam membangun desa dengan memanfaatkan kegiatan KKN atau kegiatan pengabdian yang serupa secara lebih optimal
Infografik: Alur Persiapan dan Pelaksanaan UMD KKN Tematik
KOMPAK (Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan, Kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) memprakarsai model Universitas Membangun Desa (UMD) sebagai upaya untuk mengoptimalkan program KKN. Model pelaksanaan KKN berubah dari yang sebelumnya dinilai tidak memiliki fokus, menjadi KKN Tematik, dimana mahasiswa bersama desa membangun sesuai potensi dan kebutuhannya. KKN Tematik diharapkan dapat menciptakan sebuah hasil nyata di masyarakat di berbagai bidang, seperti pembangunan ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan lainnya dan dapat dioptimalkan untuk menjadi alternatif pendampingan pelaksanaan program-program pemerintah untuk hasil yang lebih baik. Melalui program ini, potensi dan sumber daya yang ada diintegrasikan untuk memberikan dampak yang lebih optimal untuk desa, komunitas, dan pemerintah lokal.
Infografik: Alur Persiapan dan Pelaksanaan UMD KKN Tematik
KOMPAK (Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan, Kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) memprakarsai model Universitas Membangun Desa (UMD) sebagai upaya untuk mengoptimalkan program KKN. Model pelaksanaan KKN berubah dari yang sebelumnya dinilai tidak memiliki fokus, menjadi KKN Tematik, dimana mahasiswa bersama desa membangun sesuai potensi dan kebutuhannya. KKN Tematik diharapkan dapat menciptakan sebuah hasil nyata di masyarakat di berbagai bidang, seperti pembangunan ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan lainnya dan dapat dioptimalkan untuk menjadi alternatif pendampingan pelaksanaan program-program pemerintah untuk hasil yang lebih baik. Melalui program ini, potensi dan sumber daya yang ada diintegrasikan untuk memberikan dampak yang lebih optimal untuk desa, komunitas, dan pemerintah lokal.
Apabila tidak ditemukan pertanyaan yang anda butuhkan, silahkan